Sepekan, IHSG Turun 1,07 Persen
Analis Trust Securities Yusuf
Nugraha mengatakan pelemahan IHSG karena masih terkena imbas rilis dari
lembaga pemeringkat internasional Standard and Poors (S&P), yang
menyatakan bahwa menurunkan outlook peringkat surat utang Indonesia dari positif ke stabil.
"Pergerakan
IHSG selama sepekan mengalami penurunan banyak setelah tembus level
baru. Padahal IHSG sempat ditopang oleh membaiknya bursa regional dan
global. Namun rilis dari S&P telah mengabaikan kabar positif
tersebut," kata Yusuf di Jakarta, Sabtu (4/5/2013).
Yusuf
menambahkan IHSG malah menjauhi level psikologis 5.000. Aksi jual asing
yang besar turut menambah pelemahan IHSG. Namun pelemahan IHSG ini
berarti telah menutup gap pertama di level 4.945-4.954. Para investor
pun belum bisa tenang sampai di sini, sebab masih ada gap satu lagi yang
belum tertutupi yaitu di level 4.786-4.798.
"Jadi, IHSG ke depan akan dihadapkan pada menutup gap tersebut atau mencoba untuk rebound setelah menutup gap pertama," tambahnya.
Yusuf
menjelaskan bahwa hal ini merupakan pilihan yang sulit bagi IHSG,
apalagi setelah terkena laporan S&P terkait kebimbangan kebijakan
pemerintah yang semakin membuat IHSG semakin suram.
Di sisi lain,
pelemahan IHSG ini diikuti oleh merahnya indeks utama lainnya, yang
dimotori oleh indeks MBX dengan turun 1,08 persen diikuti oleh indeks
LQ45 dan DBX yang turun maisng-masing 0,99 persen dan 0,9 persen. Hanya
indeks JII yang naik 0,12 persen.
Indeks sektoral bergerak melemah
kecuali hanya tiga sektor yang menguat, yaitu konsumer naik 4,80 persen
dan diikuti oleh indeks manufaktur 1,04 persen dan industri dasar 0,40
persen. Pekan depan, IHSG berada pada kisaran support 4.835-4.867 dan
resisten 5.022-5.175.
Posisi IHSG yang masih berada di area overbought
secara teknikal mingguan dan tidak adanya tambahan sentimen positif
dari rilis kinerja emiten membuat IHSG masih rentan melemah jika
sentimen maupun data-data ekonomi yang dirilis kurang begitu baik.
Sentimen pekan depan hanya berharap dari rilis data-data ekonomi dan
kemungkinan berita-berita umum emiten sehingga diharapkan rilis-rilis
tersebut dapat positif sehingga IHSG tidak melanjutkan pelemahannya,
apalagi menuju ke gap berikutnya di bawah.
"Cermati sektor
industri dasar, keuangan, konsumer, infrastruktur dan properti,"
tambahnya. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain SMGR,
CPIN, BBCA, SMCB, BMRI, MAIN, BBKP, BDMN, PGAS, BSDE, APLN, AISA dan
MYOR.
No comments:
Post a Comment