Tim Penyelamat Angkat 7 Jenazah Lagi dari Reruntuhan Terowongan Freeport
TIMIKA, KOMPAS.com -
Upaya keras 200 anggota tim penyelamat dari Emergency Response Group
(ERG) bersama Tim Underground PT Freeport Indonesia (PTFI), kembali
berhasil mengangkat 7 orang pekerja yang tertimbun reruntuhan atap
terowongan, Selasa (21/5/2013) sore. Informasi yang dihimpun
Kompas.com di Timika bahwa 7 orang pekerja yang dievakuasi sejak pagi
hingga sore tadi dalam kondisi meninggal dunia dan sudah dibawa ke RS
Internasional SOS Tembagapura untuk diidentifikasi.
Belum ada
keterangan resmi dari pihak perusahaan, apakah pencarian masih terus
berlangsung. Identitas ketujuh pekerja ini pun belum dipublikasikan.
Vice Presiden Geo Services PTFI, Wahyu Sunyoto, mengatakan informasi
tentang situasi terakhir menjelang atap terowongan tambang bawah tanah
runtuh, terus dikumpulkan.
Salah satu informasi itu, sebut Wahyu,
adalah terdengarnya suara tikus berlarian di plafon ruangan dan beberapa
saat kemudian tiba-tiba ruang kelas tertimbun reruntuhan batu yang
diperkirakan bobotnya tak kurang dari 500 ton. Atap terowongan tambang
bawah tanah Big Gossan runtuh menimpa ruang kelas 11 QMS Underdground,
pada Selasa (14/5/2013).
Saat kejadian di Mil 74 Distrik
Tembagapura Timika Papua tersebut berlangsung, ada 40 orang di dalam
ruang kelas. Mereka adalah instruktur dan peserta pelatihan penyegaran
tahunan tentang keselamatan.
Dari 40 orang tersebut, 2 orang bisa
meloloskan diri, yaitu Kristian Sitepu dan Tito. Kristian adalah
instruktur pelatihan, sementara Tito adalah peserta pelatihan yang duduk
dekat dengan pintu keluar. Sementara 38 orang yang lain tertimbun.
Dengan
ditemukannya tujuh jenazah ini, bila hanya merujuk data peserta
pelatihan, maka seluruh korban sudah terevakuasi. Dari 38 orang yang
tertimbun reruntuhan, hanya 10 yang ditemukan dalam kondisi selamat,
dengan 5 orang mengalami luka berat dan 5 yang lain luka ringan.
Editor : Palupi Annisa Auliani
No comments:
Post a Comment